Minggu, 18 Februari 2018

CINTA GUGUR DIPINTU KATA

CINTA GUGUR DI PINTU KATA
Tak Terurai kata cinta didindng senyum
Terpampang di pucuk bunga kamboja Semerbak di pintu pagi
Sehelai bunga cinta berdendang membuka hijab pada pintu kebimbangan
antara ia dan tidak
aku Bercermin pada telaga biru
muka Siapa  punya
aku yang tak sanggup menyampaikan risalah
maskipun Bahasa menyillam dalam syair
Terhanyut dalam gelombang  cinta yang gugur dipintu kata
pada lautan rasa tersisa mutiara
aku tak sanggup memandang  terbawa arus dan badai
cinta tak sampai pada bahasa
menggejolak dalam sukma
birbir tersungging tak sanggup berucap
rasa menyibak  jiwa penuh duka
membuka bahasa cinta pada dinding kata
mata tersalip oleh pandang
menjadikan cinta gugur di pintu kata
malam mulai menyapa
angin berderai
tangan tak sampai menggenggam rembulan
karena aku tak kuasa.
penulis
by: o2nk-@l-fany















TERIAN SANTRI
Desir-desir angin menyapa embun
Bingkisan senyum mentari terpampang di ujung ilalang
Tarian suci mengelilingi lantai
Menyulap debu menjadi cahaya
Mutiara hati teriris kalam ilahi
Tarian suci di bawah kayuh soke
Burung rijal bernyayi dengan riang
Bertabih dan berdendang pada serpihan sabda
Di tembok moshollah dan sudut dinding tua
Tubuh kuyup mentafakkuri firmannya
Jam tua menonjukkan keistiqomahan
Bibir para santri menyayikan rotibul haddad
Menyingkap kalam-kalam ilahi Disela detik dan waktu
Riuh air di pinggir kamar menelusuri selokan
Aku berkaca pada air
Seribu malaikat mengalir di pelupuk mata
Menghancurkan buih-buih kehinaan
Muka terang siapa punya
Mandi cahaya rahmat, mengokir lalakon kiai
Pamekasan, 05-03-2014
Penulis
O2NK-@l-fany

BERNAFAS KORAN
Hidup kuberlayar mengejar pagi
Dijalan-jalan kota dan trotoal
Terminal tempat persinggahan dan persemidian
Menjaja nafas keabadian diantara ponggawa dan pemerintahan
Kulukis langkah demi langkah diantara sejuta harapan
Untuk menuju kebahagiaan

Hidupku bernafas Koran
Yang setiap hari memeras keringat kesabaran
Menjaja diantara gedung-gedung kota
Kutimang dengan syair –syair kesucian
Kini waktu menonjukkan kesunyian
Hari menyingsing menimang senja
Kini hidupku bernafas Koran

Pamekasan, 05-03-2014
Penulis
O2NK-@l-fany


1 komentar: